Puluhan Ribu Malware Serang Smartphone di Indonesia Lewat Aplikasi Palsu
![Foto aplikasi di smartphone.](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/pbklkoc89w.jpg)
RUANG TEKNO -- Puluhan ribu serangan malware terdeteksi menargetkan smartphone di Indonesia selama paruh pertama tahun 2022. Sebagian besar disebar melalui aplikasi palsu yang berada di toko aplikasi resmi.
Perusahaan kemanan siber Kaspersky mengatakan telah berhasil mendeteksi dan memblokir sebanyak 79.442 serangan program jahat (malware) yang menargetkan perangkat seluler di di Tanah Air. Itu belum termasuk adware dan riskware.
Jumlah tersebut memang turun 66% dibandingkan 232.483 deteksi pada periode yang sama tahun lalu. Namun, tidak mengurangi bahaya dan ancamannya.
Kaspersky melihat kemampuan penjahat siber untuk menyebarkan elemen berbahaya ini dengan menciptakan skema yang semakin beragam. Mereka menemukan banyak aplikasi palsu yang berbeda didistribusikan melalui toko aplikasi resmi.
Tidak jarang aplikasi yang diterbitkan di toko disertai dengan peringkat yang sempurna dengan semua ulasan palsu positif yang diposting di halaman.
Setidaknya ada tiga kampanye kriminal siber aktif yang ditemukan, tidak hanya di Indonesia, namun juga di Asia Tenggara. Ketiganya adalah Harly, Anubis, dan Roaming Mantis.
Harly adalah Trojan Subscriber yang menargetkan pengguna di negara-negara Asia Tenggara. Trojan tersebut dapat membuat pengguna berlangganan layanan berbayar tanpa sepengetahuan mereka.
Anubis menggabungkan Trojan mobile banking dengan fungsionalitas ransomware untuk memeras lebih banyak uang dari korbannya.
Sementara Roaming Mantis, merupakan kelompok terkenal yang secara aktif menargetkan pengguna Android dan iOS.
“Ini menunjukkan bahwa terlepas dari jenis perangkat yang kita gunakan, penjahat dunia maya dapat menginfeksi ponsel cerdas kita, kemudian mencuri semua data dan uang di dalamnya, dan bahkan mengakses atau bahkan menghapus pesan, email, foto pribadi, dan lainnya," kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky dalam keterangan resmi diterima Ruang Tekno, Senin (31/10/2022).
Menurut Yeo, serangan melalui perangkat seluler tidak hanya mengancam kepentingan individu. Ia juga bisa meluas hingga ke tingkat perusahaan. Itu karena banyak karyawan menggunakan ponsel pribadi untuk mendukung pekerjaan mereka.
"Dengan pekerjaan jarak jauh hibrida yang juga memungkinkan karyawan untuk mengakses email kerja melalui perangkat seluler mereka, risiko keamanan semakin meluas baik untuk individu hingga pelanggaran tingkat perusahaan," tambah dia.
Baca juga:
- 10 Tips Amankan Data Pribadimu di Dunia Maya
- Waspada, Peretas Gunakan Malware Baru Ini untuk Bobol Data Akun Facebook
![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/acd1352540425eff8d3f3b116db22f9c.jpg)