10 Tips Amankan Data Pribadimu di Dunia Maya
RUANG TEKNO -- Kebocoran data di Indonesia mengkhawatirkan. Sedang ramai dibahas, sebanyak 1,3 miliar data registrasi kartu SIM (Subscriber Identity Module) masyarakat Indonesia diunggah di forum situs breached.to.
Pelakunya dikabarkan peretas atau hacker bernama Bjorka.
Kabar kebocoran data ini langsung memicu pertanyaan besar. Apakah Indonesia lemah di bidang keamanan siber? Siapa harus bertanggung jawab?
Secara garis besar, keamanan data pribadi memang tanggung jawab bersama seluruh pihak terkait. Mulai dari pemerintah, lembaga keamanan, hingga individu per orang.
Ya, di tingkat perorangan, kesadaran pentingnya mengamankan data pribadi termasuk salah satu kunci awal. Perlu diakui, data pribadi kerapkali masih dianggap sepele sebagian masyarakat.
Padahal, data pribadi, bila jatuh ke tangan salah, berbahaya. Dampaknya bisa sangat merugikan. Tidak sedikit yang sudah memanfaatkannya untuk tindak kejahatan. Termasuk penipuan keuangan.
Secara definisi, data pribadi adalah setiap data tentang kehidupan seseorang. Baik itu yang teridentifikasi/dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya. Baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik/nonelektronik.
Data pribadi bisa menyangkut apapun. Mulai dari identitas pada KTP (Kartu Tanda Penduduk), SIM, kartu keluarga, email, password, nomor telepon, lokasi perangkat komunikasimu, bahkan sampai foto atau video yang kita bagi di media sosial.
Lalu bagaimana cara kita mengamankan data pribadi agar tidak mudah diretas dan dimanfaatkan penjahat? Berikut 10 tips di antaranya.
1. Jangan pakai satu email
Mungkin masih banyak dari kamu yang memakai satu alamat email untuk semua kebutuhan. Mulai dari layanan perbankan, transaksi, media sosial, subscription, dan lainnya.
Padahal, praktik ini bisa sangat berbahaya bagi data pribadi masing-masing. Sebab bila email tersebut diserang, maka semua informasi yang ada di dalamnya bisa rentan dicuri.
Disarankan untuk menggunakan alamat email berbeda, sesuai dengan tujuannya masing-masing.
Misalnya, menggunakan alamat email yang berbeda antara kebutuhan transaksi dan media sosial.
2. Gunakan password kuat
Masihkah ada dari kamu yang menggunakan password atau kata sandi "1-2-3-4-5" atau "A-B-C-D" dan sejenisnya? Kalau iya, cepat ganti.
Pada dasarnya, hindari penggunaan kata password yang mudah ditebak. Bahkan kata sandi menggunakan nama sendiri atau keluarga sebaiknya juga dihindari.
Password hendaknya merupakan kombinasi antara huruf besar, angka, atau tanda baca. Ini demi tidak mudah ditebak.
3. Ganti password secara berkala
Rajinlah mengganti password secara berkala. Siapa tahu, sebenarnya, sudah ada yang meretas passwordmu, namun belum melakukan apa-apa.
Dengan mengganti password, bisa mencegah mereka mengakses kembali akunmu.
Rutin mengubah password masih menjadi salah satu cara paling ampun dalam menjaga data pribadi dan tidak mudah dicuri.
4. Jangan klik tautan mencurigakan
Jangan sembarangan membuka tautan yang mencurigakan ketika berinternet. Hal ini penting, untuk menghindari serangan phising.
Serangan phising umumnya dilakukan dengan mengelabui pengguna melalui web atau halaman palsu di dunia maya yang mirip dengan tampilan web resmi.
Laman palsu yang dibuat mirip itu biasanya halaman yang meminta memasukkan data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit, rekening).
Kamu diharap selalu melakukan pengecekan ulang alamat website yang dikunjungi, karena pelaku kejahatan seringkali memalsukan website untuk memancing pengguna.
5. Jangan unduh aplikasi sembarangan
Ada banyak aplikasi yang menempelkan program jahat yang bisa mengintip data krusial, seperti username dan password dompet digital, di perangkatmu.
Hindari mengunduh aplikasi-aplikasi yang mencurigakan atau bukan dari website terpercaya.
6. Gunakan antivirus
Penggunaan antivirus pada perangkat dapat membantu melindungi perangkat dari infeksi malware alias program jahat. Biasakan juga selalu memperbaharui atau mengupdate aplikasi antivirusmu.
7. Gunakan fitur pengaman aplikasi
Gunakan juga fitur-fitur pengaman pada aplikasi atau perangkat yang sebenarnya sudah disediakan.
Di antaranya Two Factor Authentication (2FA), One Time Password (OTP), End-to-end encryption, setelan privasi, peringatan masuk akun, dan lainnya.
Kenali dan aktifkan fitur-fitur tersebut untuk menambah keamanan saat berinternet.
8. Update aplikasi dan hapus yang tidak terpakai
Selalu perhatikan aplikasi-aplikasi yang ada di perangkat. Jika ada pembaruan versi terbaru, segera lakukan update.
Versi pembaharuan ini seringkali bertujuan memperkuat celah keamanan dari temuan-temuan yang ada.
Tidak hanya itu, kamu sebaiknya menghapus aplikasi-aplikasi yang tidak lagi terpakai. Apalagi jika aplikasi tersebut sudah tidak dijalankan oleh pengembang.
Langkah ini demi menghindari resiko peretasan.
9. Jangan umbar informasi penting di dunia digital
Tahukah kamu, dengan memosting foto salinan KTP saja di media sosial, kamu sudah bisa membuka peluang dirimu menjadi korban kejahatan.
Pelaku yang tahu benar cara memanfaatkannya, bisa menggunakan KTP-mu untuk penipuan. Salah satunya melakukan pinjaman online atau penipuan keuangan lain. Berbahaya kan?
Jadi biasakan tidak mengumbar apapun yang bersifat data pribadi di dunia maya. Perlakukan layaknya barang berharga.
10. Hindari pakai WiFi publik
Hindari menggunakan WiFi publik. Meski gratisan, itu sebenarnya membuatmu rentan diretas.
Gunakan saja jaringan internet pribadi dalam perangkat demi menjaga keamanan data pentingmu.
Sumber: Kapersky, ITSEC, SafeNet
Baca juga:
- YTMP3: Download Lagu Mp3 dari Video Youtube Tanpa Aplikasi, Gratis dan Cepat
- Download Video Story, Foto, IGTV, dan Reels dari Instagram Gratis tanpa Aplikasi di iGram
- Download GB Whatsapp (GB WA) Paling Baru Update September 2022: Mudah, Cepat, Aman
- Lirik Lagu dan Chord Gitar Tak Ingin Usai oleh Keisya Levronka
- Download Video TikTok Tanpa Watermark 2022 di Snaptik App, Spontan Tanpa Aplikasi