Gaya Hidup

Apa Itu Black Friday? Ini Sejarah Hari Belanja Tersibuk di AS

Ilustrasi Black Friday (Jumat Hitam), hari belanja tersibuk di AS.
Ilustrasi Black Friday (Jumat Hitam), hari belanja tersibuk di AS.

RUANG TEKNO -- Warga Amerika Serikat punya hari spesial unik dimana mereka sibuk berbelanja baik secara online atau offline dengan banyak diskon menarik. Momen itu dinamakan dengan Black Friday. Apa itu Black Friday?

Black Friday adalah istilah yang digunakan untuk hari Jumat setelah hari perayaan Thanksgiving di Amerika Serikat. Black Friday biasa dirayakan pada hari Jumat keempat setiap bulan November. Pada momen ini banyak toko menawarkan promosi dan diskon untuk dagangannya.

"Jumat Hitam" sudah menjadi momen tahunan sejak 2005. Mungkin, kalau di Indonesia, tingkat kesibukan belanjanya mirip-mirip dengan momen mendekati dan sesudah Lebaran.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada hari ini orang akan berbondong-bondong berbelanja barang apa saja sesuai kebutuhan dan keinginan.

Di AS, toko-toko akan buka lebih awal, bahkan hingga dan mulai tengah malam pada Jumat ini.

Seiring perkembangan dunia digital, kesibukan belanja pada hari Black Friday tidak hanya berlangsung di toko fisik saja, melainkan juga di toko-toko online.

Sejarah Black Friday


Black Friday diyakini berawal dari konsep bahwa penjualan yang merugi atau rapor "merah" berubah menjadi "hitam" pada hari-hari pasca-perayaan Thanksgiving tiba.

Hitam artinya penjualannya langsung membaik alias laris manis. Namun, sejarah itu dianggap kurang tepat.

Menurut Britannica, istilah itu justru muncul pada awal 1960-an. Kepolisian di Philadelphia mulai menggunakan kata “Black Friday” untuk menggambarkan "kekacauan" yang muncul saat sejumlah besar turis datang ke kota mereka untuk liburan belanja.

Khususnya pada momen ketika ada pertandingan football tahunan antara Tentara dan Angkatan Laut yang biasanya berlangsung setiap Sabtu.

Kerumunan yang membludak itu membuat polisi kerepotan. Sebab mereka jadinya harus menambah jam kerja ekstra.

Apalagi banyak masalah muncul setiap momen tersebut. Mulai dari kemacetan parah, kecelakaan, pencurian barang belanjaan, dan masalah-masalah lainnya.

Istilah "Black Friday" kemudian kian populer seiring waktu. Para pedagang sempat memoles namanya menjadi “Big Friday” agar terkesan lebih ramah bagi pembeli.

Narasi kalau “Black Friday” berawal dari konsep penjualan rapor "merah" menjadi "hitam" kemudian dikembangkan pada era 1980-an oleh para pedagang.

"Jumat Hitam" kemudian perlahan bergeser maknanya menjadi hari dimana toko-toko mulai meraup banyak keuntungan dan sebagai hari belanja tersibuk di Amerika Serikat. Realitanya, sebagian besar toko memang meraup untung besar pada momen ini.

Sumber: Britanicca.com

Baca juga

Viral di Tiktok: Kayu Apa yang Paling Renyah? Ini Jawaban Garingnya

Cara Nonton Gratis Piala Dunia 2022, dari Hari Pembukaan Hingga Final

5 Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami, Cepat dan Mudah Dilakukan

Download GB Whatsapp (WA GB) Pro Paling Terbaru 2022: Anti Banned, Fiturnya Bikin Penasaran

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penulis teknologi yang suka film, musik, kopi dan mi ayam. Contact me at [email protected]