Twitter dan Telegram, Dua Aplikasi Pelarian Saat Whatsapp Down
RUANG TEKNO -- Aplikasi berbagi pesan Whatsapp sempat mengalami down atau masalah pada Selasa (25/2/2022). Akibatnya, sebagian besar pengguna di seluruh dunia tidak bisa mengirim atau menerima pesan.
Keluhan dari para pengguna pun langsung membanjiri Twitter. Namun, bukan berbentuk maki-maki. Pengguna justru mengirimkan banyak meme meme lucu dan satir.
Whatsapp down pun langsung menjadi trending topik nomor satu, di Indonesia, dan berbagai negara.
Baca: Whatsapp Down, tidak Hanya di Indonesia, Beberapa Negara Lain Juga
Twitter memang kerap menjadi pelarian pengguna bila salah satu dari sebagian besar aplikasi mengalami masalah atau gangguan.
Bulan lalu, hal sama terjadi ketika Instagram, saudara sepupu Whatsapp yang sama-sama bernaung di bawah perusahaan Meta, mengalami eror. Pengguna saat itu tidak bisa melihat feed atau mengunggah foto.
Baca: Instagram Down, Meme Lucu Bersliweran
Twitter pun jadi tempat pelarian. Para pengguna mencari informasi sekaligus menumpahkan candaan satir di aplikasi berlogo burung berkicau biru.
Bahkan, Twitter juga menjadi sarana untuk pihak Instagram dan Meta, menyampaikan informasi mengenai masalah mereka alami kepada pengguna.
Twitter dibangun oleh Jack Dorsey, Noah Glass, Biz Stone, dan Evan Williams pada Maret 2006. Aplikasi berkicau ini memiliki 330 juga pengguna aktif setiap hari pada 2019.
Pada masanya, Twitter salah satu aplikasi terpopuler dunia selain Facebook.
Namun, dengan kehadiran beberapa aplikasi terkini, seperti Instagram, Whatsapp, TikTok, Snapchat, banyak yang meragukan Twitter bisa bertahan.
Namun, di usianya yang hampir 17 tahun, terbukti layanan burung berkicau masih menjadi andalan banyak orang. Terutama saat layanan lain mengalami down. Twitter tetap bertahan.
Telegram
Selain Twitter, ada lagi satu aplikasi yang juga jadi pilihan ketika Whatsapp Down. Ia adalah Telegram.
Ya, Telegram adalah aplikasi berbagi pesan singkat buatan pemuda berdarah Rusia yang kini menjadi warga Uni Emirat Arab, Pavel Durov. Durov, lahir di Rusia, diusir dari negaranya karena menolak memberikan data pribadi warga Ukraina dan kini beroperasi di Dubai.
Aplikasi yang hadir sejak 2013 ini semakin meningkat popularitasnya dalam beberapa tahun. Terutama setelah beberapa kasus pelanggaran keamanan dan masalah menimpa WhatsApp.
Telegram saat ini memiliki 700 juta pengguna aktif dan digunakan sebanyak dua juta orang per hari. Indonesia termasuk negara dengan pengguna Telegram cukup banyak.
Telegram disukai karena fitur-fiturnya menurut sebagian besar pengguna lebih baik dari Whatsapp. Terutama dalam mengirim foto dan video berukuran besar, yang dahulu tidak bisa dilakukan WA (dikompresi). Ia juga lebih stabil, dan jarang mengalami down.
Pavel Durov juga mengklaim Telegram mengunakan teknologi pelindung privasi yang lebih aman dari Whatsapp. WA menurutnya memiliki banyak celah untuk dimata-matai.
Lihat: Penemu Telegram: Jauhi WhatsApp, Nggak Aman!
Siang ini, ketika Whatsapp Down, banyak pengguna beralih ke Telegram. Mereka menggunakannya sebagai alternatif untuk mengirim dan membaca pesan teman atau rekan kerja.
Meski, banyak juga sih yang akhirnya kembali beralih ke Whatsapp setelah pulih. Sekedar pelarian?
Baca juga
- Tujuh Penyebab Nomor Whatsapp Diblokir, Kenali dan Hindari
- Tidak Semua iPhone dan HP Android Jadul Diblokir WhatsApp, Berikut di Antaranya
- Cara Download WhatsApp Desktop di Laptop Windows dan Mac, Bukan WA Web
- Cara Download Video Youtube di HP
- Cara Download Video Youtube di Laptop dengan Cepat, Hanya Modal Browser