Facebook dan Instagram Langgar Hak Warga Palestina, Ini Respons Meta
RUANG TEKNO -- Perusahaan teknologi Meta mengatakan tengah melakukan perubahan kebijakan terkait laporan yang menyebut platform mereka, Facebook dan Instagram, telah melanggar hak asasi warga Palestina.
Pelanggaran dimaksud terjadi ketika Israel menyerang Jalur Gaza pada Mei 2021 lalu. Saat itu Facebook dan Instagram ternyata memblokir segala konten dengan tagar #AlAqsa.
Akibatnya, banyak konten dan postingan yang hilang dari daftar pencarian di dua platform media sosial tersebut. Padahal, sebelum perang terjadi, tagar #AlAqsa sudah banyak digunakan oleh pengguna Facebook dan IG, karena merujuk pada salah satu masjid suci umat Islam.
“Tindakan Meta pada Mei 2021 tampaknya memiliki dampak merugikan terhadap hak warga palestina untuk bebas berekspresi, berkumpul, berpartisipasi secara politik, dan bebas dari non-diskriminasi, dan kemampuan warga Palestina untuk berbagi informasi atau sudut pandang mereka mengenai apa yang sedang dialami, " ungkap laporan Business for Social Responsibility (BSR), dikutip The Independent, Jumat (23/9/2022).
BSR melaporkan, sepanjang kejadian, konten ke-Arab-araban lebih banyak terdampak ketimbang konten berbahasa Ibrani (Yahudi). Disebut, salah satu penyebab, Facebook dan Instagram, memiliki peranti khusus untuk mendeteksi "ujaran berbahaya ” dan otomatis memblokirnya. Al Aqsa masuk dalam daftar tersebut, merujuk pada Al Aqsa Brigade.
Pascalaporan ini, Meta mengatakan tengah memperbarui kebijakan mereka terkait masalah tersebut. “Sedang memulai proses pengembangan kebijalan untuk meninjau definisi kami mengenai pemihakan, dukungan, dan representasi," kata mereka.
Meta juga mengklaim tengah, “memulai eksperimen untuk membangun klasifikasi bahasa khusus untuk dialek Arab."
Selain Meta, Twitter juga sempat dikritik habis terkait respon mereka terhadap postingan warga Palestina. Terutama saat Israel menyerang Gaza.
Pada 2021, organisasi nirlaba 7amleh mendokumentasikan 500 kasus dalam periode 12 hari dimana terjadi pelanggaran hak digital warga Palestina di Facebook, Twitter, dan Instagram. Sebanyak ratusan konten ditake-down dan dihilangkan
Twitter mengklaim langkah itu dilakukan berdasarkan kebijakan perusahaan mereka.
Sumber: The Independent
Baca juga:
- Instagram Down, Meme Lucu Pun Bersliweran