Youtube, TikTok, dan Monetisasi Shorts
Sejak diluncurkan resmi pada 2017 lalu, popularitas TikTok terus meroket. Aplikasi dengan ciri khas video pendek ini sekarang punya lebih dari 1,4 miliar pengguna aktif setiap bulannya.
Tidak heran, banyak para pesaing mulai ketar-ketir. Termasuk Youtube.
Sebagai situs yang lama mendominasi platform video online, Youtube ogah kalah. Mereka pun mencoba bermain di segmen sama.
Perusahaan di bawah bendera Google ini pun menggulirkan fitur serupa. Mirip banget dengan TikTok. Namanya Shorts.
Layaknya TikTok, Shorts berformat video vertikal (potrait). Durasi kontennya juga dibatasi. Pendek saja. Sekitar 15-60 detik.
YouTube Shorts pertama dirilis dalam versi beta di India pada September 2020. Kebetulan pada momen itu, India sedang melarang TikTok di negaranya. Shorts versi beta kemudian ikut dirilis di Amerika Serikat pada maret 2021.
Dua bulan kemudian ia dilepas ke berbagai belahan dunia. Tepatnya pada Juli 2021. Saat itu masa pandemi masih dalam kondisi berat-beratnya.
Namun, di sisi lain, banyak orang yang berada di rumah dan lebih sering berinteraksi via perangkat digital.
Tidak butuh waktu lama fitur ini melejit. Shorts bahkan diklaim telah mengantongi lebih dari 5 triliun views saat ini. Langkah untuk melawan supremasi TikTok pun semakin mantap.
Youtube Gulirkan Monetisasi Shorts
Dan sebagai jurus terbaru untuk meraup ceruk yang didominasi TikTok, Youtube kini mengumumkan kabar ditunggu-tunggu. Perusahaan berbasis di California memastikan bakal menggulirkan opsi monetisasi untuk Shorts mulai 2023.
Langkah ini diharapkan dapat memikat konten kreator baru, atau yang sempat berpindah ke TikTok, ke platform mereka.
Baca juga: Yeayy..!, Youtube Buka Opsi Monetisasi Shorts Mulai 2023
Wakil Presiden di Produk Kreator Youtube Amjad Hanif mengatakan, fitur ini mendatangkan 30 juta views per hari dan 1.5 juta orang menontonnya setiap bulan. Ia optimistis, dengan opsi monetisasi jumlah kreator yang ikut program "bagi hasil" mereka berlipat.
Hanif menyebut sudah 2 juta kreator konten yang bergabung di program tersebut. Jumlahnya diperkirakan mendekati 3 juta orang pada akhir 2023.
YouTube mengatakan telah memberikan 'bagi hasil' hingga 50 miliar dolar AS ke konten kreator selama tiga tahun terakhir. Membangun Shorts agar bisa memberikan nominal segitu menurutnya masih membutuhkan waktu.
“Tim pemasaran Ad kami telah bekerja sama dengan banyak pengiklan untuk itu," ujar Hanif, kepada The Verge, Jumat (16/9/2022) waktu setempat.
“Akan butuh waktu untuk membangunnya menjadi bisnis serupa yang sudah kami miliki dalam jangka waktu panjang."
Baca: Ini Syarat-Syarat Dapat Uang (Monetisasi) dari Youtube Shorts
YouTube sejauh ini tidak menampik masih merumuskan metode terbaik untuk mengampanyekan Shorts kepada para kreator. Kendati demikian, Hanif mengeklaim, dengan monetisasi, pengguna akan berdatangan dengan sendirinya.
“Ini adalah platform pertama dalam hal berbagi pendapatan dengan para kreator dimana mereka benar-benar dapat timbal balik dan menghasilkan uang,” tambah Hanif.
Sumber: The Verge
Lihat juga:
- Cara Buat Video Shorts di Youtube
- Download Lagu (Mp3) Sepuasnya dari Youtube Music dengan Cara Ini, Ada Free Trial
- 8 Lagu Indonesia Viral di Video TikTok 2022, Banyak Dipakai Kreator Konten
- Cara Mudah Buat 'Hacker Background' di PC Kamu
- Download dan Convert Video dari Youtube Jadi Lagu MP3 atau MP4, Gratis dengan Y2mate